Aku adalah spesies manusia yang sangat labil dalam masalah suka sama seseorang. Kadang cuma dalam 9 detik aku bertatapan sama seseorang aku bisa langsung jatuh cinta sama dia. Untung nya cuma kadang,kalo seandainya tiap 9 detik aku bertatapan muka pasti langsung jatuh cinta maka nggak kebayang pasti aku udah jatuh cinta sama beratus-ratus orang, sama tukang parkir lah, sama supir angkot lah, sama guru seni rupa lah, sama kakak kelas lah, dan blablabla.
I remember how at the first time, I laid my eyes on you
It was on a day just like this..
Yap! Lagu on a day just like this-nya pee wee gaskins bener-bener sukses menjadi soundtrack yang mencerminkan situasi ku waktu itu. Yeah! Jadi aku pernah jatuh cinta pada pandangan pertama sama seseorang. Sebut saja GANes! And as you know, pertama kali aku bertatapan sama ganes waktu itu dia lagi kena penyakit belekan! Hihihi..
Aku nggak tau gimana bisa jatuh cinta sama dia padahal waktu itu dia lagi belekan, atau mungkin beleknya dia itu sebenarnya adalah pelet untuk menggait permpuan-perempuan gaje yang tidak taat beragama? Yaah, ambillah keputusan mu sendiri! Aku tipikal orang yang lemot dalam menyikapi getar-getar cinta. Buat menyadari bahwa aku suka sama dia memerlukan waktu yang cukup lama, 3 hari. Sebelum sadar bahwa aku telah terjatuh, terbuai, dan terjerumus kedalam cintanya, yang aku rasakan hanyalah rasa deg-degan luar biasa ketika dia ada di dekatku, ada yang berbeda dari tatapan matanya, rasanya seperti tersengat listrik 865voltage! Ya, mungkin itu adalah tanda-tanda orang jatuh cinta yang sangat lama tertangkap oleh sinyal 3G otakku! Waktu aku jatuh cinta sama dia, aku bener-bener merasa terhipnotis mabuk kepayang kedalam cintanya. Sampe-sampe aku nyanyi-nyanyi lagu buat dia ‘memandang wajahnya Ganes, membuatku tersenyum senang.. indah dunia..’ pake lagunya viera-bersamamu. Hahahaa..
He is a basketball player. Dan sepertinya langit dan bumi sedang berkompromi denganku, siang itu ada pertandingan basket! Yeah! Udah pasti aku nonton dong! Waktu dia maen, aku yang tadinya duduk di tribun langsung loncat terjun ke arena permainan, melakukan gerakan tari saman sambil salto, dan langsung mencium dia, NGGAK! Aku hanya berdiri dan berteriak nama para pemain, seperti halnya seorang suporter biasa. Tapi lama kelamaan aku terbawa suasana pertandingan yang begitu riuh. Aku mulai lompat-lompat sambil triak-triak ‘GANEEESS I LOVE YOUUU!’ sambil terus mengamati pergerakan permainannya di arena lapangan basket. Dan belakangan aku baru sadar yang dari tadi aku amati dan aku teriakin dari atas ternyata bukan dia -___- ternyata dia telah digantikan oleh pemain yang lain dari tadi, dan sekarang (lebih tepatnya dari tadi) dia sedang duduk manis melihat ke arah tempatku berada dengan tampang ilfeel di kursi pemain yang letaknya berhadapan dengan tribun tempatku berada sekarang. Semoga dia nggak nyadar kalo ada cewek sinting yang dari tadi nriakin namanya. Lah terus yang tadi aku teriakin siapa dong? Aku sudah nggak sanggup lagi buat mengetahuinya.
Nggak ada perkembangan apapun antara aku dan dia.
Aku suka sama mas pingky! Aaaaaaaaaww!
aku nggak tau gimana ceritanya kenapa aku bisa begitu labil jatuh cinta sama seseorang. Aku pernah suka sama seseorang yang sangat membingunkan. Sebut saja namanya mas pinky. Aku nggak kenal sama dia, hanya sekedar tau aja. Dan mungkin dia juga nggak kenal sama aku. Tapi, setiap melihat tingkah lakunya yang sangat hola-holo atau sangat tidak manusiawi itu aku jadi merasa ada yang lain dari tatapan mataku ke dia. Oh Tuhan! Mungkin aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya di awal tahun aku masuk di sekolahku ini. Berawal dari sini:
pagi itu aku lagi ada di dalam kelasku, abis meletakkan tasku ke meja aku memutuskan untuk keluar lagi karena aku nggak berani lama-lama di kelas yang sepi dan suram ini. Karena pintu kelasku macet dan susah dibuka, serta tidak ada handpintu untuk membukanya karena dirusakin shinta hakim di awal kami masuk sekolah, aku memutuskan untuk mendorongnya kuat-kuat. Eeeeeh! Mas pingky pas lewat! Akhirnya dia terpental jauh berguling-guling ditengah lapangan dengan kepala berada di bawah, nggak! Pintu yang aku dorong tadi memang mengenai tubuhnya, tapi dia nggak apa-apa kok. Dengan cepat aku bilang “eeh, sory-sory” dan dia berlalu tanpa tau siapa aku.
Hmm.. sesimple itu aku jatuh cinta!
Waktu itu aku jatuh cinta sama mas pingky mungkin hanya sekitar 4 hari. Tapi aku seneng, soalnya kita sempet ngobrol dikit di fotocopy-an hikmah, dan dia ngajarin aku cara foto copy dan nyetreples yang bener! Hihihi..
Seandainya waktu itu kita nggak duduk sebelahan!
aku tadinya emang belum percaya sama yang namanya cinlok atau cinta lokasi, sampai aku bener-bener mengalaminya..
Senin, 29 november 2011
Aku harus menjalani kenyataan bahwa aku sedang melakukan Tes di sekolahku. Hari ini aku duduk bersebelahan dengan seorang laki-laki. Aku belum berani melihat bagaimana mukanya karena masih nervous hari pertama tes. Ohmygod! Aku lupa belum menggeroti pensilku, dan aku nggak bawa gerotan pensil! Aku melirik ke sebelahku, rupanya dia juga lagi mengambil gerotan. Tapi tangan nya terhenti sejenak seperti ingin mengatakan sesuatu. Yeah! Mungkin ini kesempatanku buat minjem gerotan.
“masnya, kamu bawa gerotan?”
“lah itu yang tadi mau tak omongin, bentar yaa tak pake dulu”
Itulah kalimat klise yang mengawali pagi yang indah perjumpaan kita!
Aku belum sempat berpikir terlalu jauh tentang dia, karena di tes pertama ini adalah matematika. Belakangan aku tau namanya adalah Anugrah Diki. Seperti halnya di ruangan tes pada umumnya, suasana hening. Aku terlalu sibuk mengurusi matematikaku dan dia juga sibuk dengan tesnya. Sampai pada suatu masa, keringat dingin mengucur dari keningku, waktu tinggal 45menit lagi, tapi aku baru menyelesaikan 15 soal dengan jawaban yang aku sendiri tidak yakin akan kebenaran nya. Ternyata dia mengamatiku, aku melirik ke samping dan melihat dia lagi senyum ke arahku sambil berkata dan menunjuk ke soalku
“ini caranya di kaliin sekutunya”
“hah?” jawabku nggak mudeng
“dikaliin sekutunya” jawabnya lagi sambil terus tersenyum
“hah?” tanyaku semakin frustasi
“sobek aja soalnya, bagi dua!” dia menunjuk lembar soalku
“hah?” tanyaku nggak konek
“bagi dua soalnya! Tak cariin jawabannya yang ini!” jawabnya tetap tersenyum
“emang boleh ya?” pertanyaan yang tolol!
Di tes mapel yang selanjutnya kita sudah mulai ngobrol dan tidak canggung lagi. Aku selalu minta bantuannya di mapel tertentu. Dia juga membantu temanku. Waktu itu ada seorang teman yang bertanya jawaban ke aku. Tapi karena aku agak sedikit budeg dan nggak mudengan mas Diki langsung mengambil lembar jawabku dan diberikan pada orang yang duduk dibelakangku, Raul Lemos. aku kaget dan langsung koprol di bawah meja sambil melempar sepatuku ke kepala guru pengawas di ruangan tes ku. Bukan! Aku menarik-narik celananya dengan panik dan berbisik agar dia mengambil lagi lembar jawabku tapi dia malah terkekeh geli. Aku bener-bener nggak tau dimana sisi lucunya. Oh tuhan, makhluk gila apa yang kau tempatkan duduk disampingku sekarang?
Mas Diki termasuk orang yang bisa mencairkan suasana. Dia selalu ikutan membaca soalku kalo dia nggak ada kerjaan, dia selalu bantuin aku kalo aku nggak bisa, dia selalu melakukan sikap lilin sehabis mengerjakan soal, nggak! Dan ketika itu juga aku menyadari, I fall for you mas Diki!
Ketika tes akuntansi (ini adalah mapel yang dia kuasai) aku memintanya sekali lagi untuk mengerjakan soalku :) and he said “okey!” dan ketika itu jeng! Jeng! Bolpoint ku abis! Aku sekarat 9 hari. Aku panik, mas diki hanya membawa 1 bolpoint dan aku tidak mendapatkan pinjeman bolpoint! Ohshitmaaan! Mas diki dengan tenang meminjami aku bolpennya, dan kita menggunakan 1 bolpen itu untuk berdua selama tes berlangsung. Romantis!
Di mapel yang lain ketika dia nggak bisa menyalin jawaban dari hpnya, aku gantian bantuin dia buat nyalin jawaban itu. Dan seperti hubungan timbal-balik, dia memberikanku jawaban temanku yang di smsin lewat hpnya. Karena posisinya yang strategis dilihat guru, dia meminta nomor hpku agar aku bisa menyalin jawaban dari hpku. Dan saat itu kita mulai sering berhubungan melalui hp.
Setelah 8hari kita duduk sebangku, setelah semua bantuannya, setelah bolpennya, setelah akuntansinya, setelah perhatiannya, setelah semua hal kecil yang dia lakukan, wajarkah bila aku nggak jatuh cinta sama dia? Ini bener-bener cinta lokasi!
Ketika aku sudah sangat jatuh cinta sama mas diki, aku bahkan rela ke perpustakaan demi ngliat dia, rela berdiam diri ke kantin Cuma buat liat dia dari belakang, rela menahan rasa bahagia waktu dia senyum ke aku walaupun sebenarnya aku sangat ingin manjat pohon kelapa, berayun-ayun di dahannya dan berteriak terima kasih karena kamu sudah senyum ke aku sebagai ungkapan bahagiaku. Hingga aku menyadari satu hal terpenting yang seharusnya aku ketahui sebelum kita deket seperti sekarang, Mas Diki udah punya pacar!
รจ Dear mas diki, aku tau kok jatuh cinta sama kamu adalah suatu kesalahan! Tapi kita kan nggak bisa menghindar mau jatuh cinta sama siapa, iya kan?
And there’s all about love story, about you and me. Meskipun berakhir tragis dan mengenaskan aku nggak nyesel kok udah jatuh cinta. Aku kurang setuju dengan pendapat orang yang menyatakan ‘cinta itu salah’ atau ‘ini semua gara-gara cinta’ atau apalah itu, karena sebenarnya kita sendiri yang membuat cinta itu jadi serba salah. Dan aku nggak takut buat jatuh cinta lagi, gimanapun ceritanya!
Dinda :)